Komunikasi yang terpenting . . .
Pekerjaan menjadi operator kilang minyak memang bisa dibilang pekerjaan yang spesifik, atau juga jarang ada di pekerjaan masyarakat pada umumnya. Tugas para operator ialah menjaga agar kilang tetap berada pada kondisi operasi yang diharapkan, dan juga sebagai juru atur apabila terdapat perubahan kondisi operasi.
Dalam prakteknya, operator lapangan bertugas untuk melakukan safety patrol, mengecek keadaan peralatan seperti lube oil dalam pompa, kompresor, log sheet equipment, dll. Operator juga dituntut untuk bekerja tanggap, karena seringkali operator sebagai 'kepanjangan tangan' dari Panelman. Panelman memberikan instruksi lewat Handy-Talkie (HT) yang kemudian operator sebagai pelaksana tugasnya.
Nah, disinilah letak komunikasi itu amatlah penting. Saya ketika menjalani hari ke-3 saya sebagai operator lapangan, bisa dibilang merasa kepayahan dalam memperhatikan orderan dari Panelman via HT tersebut. Saya memang tidak terbiasa melakukan komunikasi se-intensif seperti dalam pekerjaan ini. Saya tipikal pendiam, jarang berbicara. Yap, mungkin inilah kekurangan saya, dan saya harus segera memperbaikinya.
Banyak hal yang saya rasa itu harus diperbaiki, berbekal pengamatan lingkungan dan beberapa feedback dari senior saya di pekerjaan. Cara saya berbicara, saya ketika ngomong, itu seperti menahan agar suara itu tidak keluar. Alhasil suara yang terdengar seperti ragu ragu. Hal ini tentu saja menjadi penghalang saya ketika saya ingin mengakrabkan diri dalam suasana dan lingkungan baru. Karena jika saya seperti itu, menunjukkan saya adalah orang yang tertutup. Yap, bahasa tubuh memang merupakan sarana komunikasi paling efektif dibandingkan hanya perkataan verbal semata.
Yah, walaupun berat, semoga saya bisa mengubah diri saya menjadi lebih baik... Aamiin
0 comments:
Post a Comment