Hohoho.. sudah lama saya tidak membuat artikel di sini. hehehee.
Terlalu banyak berkutat dengan pikiran pikiran sepele yang menyebabkan rendahnya tingkat kualitas hidup saya.. (apaan sih)
Okelah, lanjut saja dengan post saya ini. saya akan membahas satu topik yang bernama .. Jreng jrenggg... Proaktif! yeaahhhh!!
Eits. tapi sebenarnya apa sih Proaktif itu? apakah semacam resep untuk bisa menjadi kaya dan sukses? hohoho yaa sebenarnya bisa dibilang seperti itu.
Saya menemukan kata Proaktif pertama kali dari sebuah buku pengembangan diri yang mungkin sobat sudah pernah mengenalnya. Ya, Stephen Covey dengan Seven Habit of Highly Effective People. Beliau melalui bukunya, menyampaikan TUJUH, ya, tujuh kebiasaan yang dimiliki oleh orang yang luar biasa efektifnya, dan menempatkan Kebiasaan Proaktif di posisi pertana dalam pembahasannya.
Wew.... Sebenanrya ada apa sih kekuatan yang dimiliki oleh Proaktif, sampai sampai Stephen Covey menempatkannya di posisi pertama dalam bukunya tersebut?
Mari kita bahas yaah sobat. Semoga bisa menjadi berkah bagi kita semua.. Aamiin..
Jadi begini, pasti sering sekali kita merasa kita "tidak bisa melakukan apa apa untuk mengubah takdir kita". Maksud saya begini sobat, misalkan kita merasa kurang memiliki banyak teman, kita secara alamiah langsung berpikir "Huh, gue ngerasa temenku sedikit nih. Yaudahlah gue terima aja. Lagian ga ada yang bisa gue lakukan buat mengubah itu semua." Atau misalkan seperti ini " Hah, coba aja kalau orang tua ku mendidikku dengan becus waktu gue kecil, pasti sekarang gue ga bakalan menderita kayak sekarang!!", atau bahkan seperti ini "Gue jadi manusia ga guna begini kan karena salah orang tua gue! Gue ga becus jangan salahin gue, tapi salahin orang tua gue yang ga bener didik anaknya!!"
Phew.........
Itu real, sobat. kita sering kali merasa kita tidak bisa mengubah apa yang telah ada di dalam diri kita. kita merasa tak berdaya hanya untuk melawan sisi dari diri kita yang sebenarnya begitu ingin kita hilangkan.
jadi, untuk itulah Proaktif dikembangkan, dan menjadi solusinya.
"Bukan apa yang terjadi pada diri kita yang menyakiti kita, tetapi respons kita terhadap apa yang terjadi pada diri kitalah yang yang justru menyakiti kita."
Selalu ada cara untuk memilih, sobat.
Saya juga ketika dihadapkan pada situasi yang tidak mengenakkan, saya sering kali terjebak pada kondisi reaktif, yaitu kondisi dimana kita melakukan sesuatu hanya berdasarkan apa yang kita terima dari lingkungan kita. Namun karena saya tahu ada yang namanya sifat Proaktif ini, saya memiliki harapan untuk bisa memilih respons saya. Misalkan daripada saya menghantam adik saya karena telah mengganggu saya ketika belajar (Buseeet dah kejam amat lu jadi kakak, prat. -_-), lebih baik saya membujuk adik saya dengan cara cara dan elegan dan manusiawi tentu saja, sehingga didapatkan kondisi yang win-win. Saya tenang belajar, dan adik saya dapat kesenangannya sendiri tanpa harus mengganggu kakaknya yang sedang belajar. Hoho....
Orang orang besar pernah mengatakan begini: Eleanor Roosevelt "Tak seorang pun dapat menyakiti anda tanpa persetujuan anda.". Atau Mahatma Gandhi " Mereka tidak dapat merenggut harga diri kita jika kita tidak memberikan nya kepada mereka."
Izin kita yang kita berikan secara sukarela lah, persetujuan kita terhadap apa yang terjadi pada diri kitalah, yang menyakiti kita jauuuuh lebih besar daripada apa yang sebenarnya terjadi terhadap diri kita.
Jadi..... Jika ada orang yang mem-bully kita. atau merendahkan dan menghina kita... jangan izinkan mereka untuk menyakiti sedikit pun perasaan kita. Biarkan saja mereka. Karena kita adalah manusia, satu satunya makhluk hidup yang sejauh ini kita ketahui, yang memiliki kemampuan untuk memilih jalan hidupnya sendiri :)
Stay Positive, Sobat! Semua pasti ada jalannya..:D
Kalo merasa post ini bermanfaat, silahkan bisa komentar dibawah ini ya sobat, biar saya tahu kalau blog saya ini sebenarnya ada yang baca gitu hehe. kan berasa sedih juga ngshare post tapi ternyata ga ada yang baca hehe
Thanks!!!
Sunday, April 30, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment