Thursday, December 31, 2015

2K16. Perubahan!



Tak terasa sudah tahun 2016 kita masuki. Telah banyak hal-hal dan kejadian yang kita lalui dalam satu tahun kemarin. Mungkin dari hal-hal kecil seperti berubahnya berat badan hingga hal besar seperti kelulusan wisuda atau mencapai cita-cita yang telah diidamkan sebelumnya.

Tentu masih banyak hal yang perlu kita perbaiki. Dari diri sendiri. Karena itulah hal yang paling mungkin dan mudah kita lakukan. Ya, mengubah diri sendiri. Melakukan perubahan yang harus dilakukan. Mungkin seperti mengubah hal-hal yang selama ini menganggu jalannya kehidupan kamu sendiri.

Ya, begitulah. Selamat menempuh jalan hidup di tahun 2016!

Tuesday, December 29, 2015

You Must Choose One, dude.



Karena kamu tak bisa mengejar dua ekor kelinci sekaligus.

Kalaupun kamu mampu mengejarnya, kamu tak akan mendapatkannya

Hanya rasa lelah, dan rasa kecewa.

Karena tak ada satupun yang dapat digapai.

Nothing..

Mau sampai kapan kamu bertahan dalam kebimbangan ini, sayang?

Dimana semua hal yang terlihat menjadi kabur

Tak dapat membedakan antara fiksi dan realita

Berharap menuai sesuatu

Dari tanaman yang kamu tanam dalam mimpi semalam

Sadarlah, sayang

Tak bisa kamu memikirkan semua hal yang kamu ingin perbaiki sekaligus

Kamu bukan malaikat,

Seberapa mulianya kamu,
Seberapa putihnya nuranimu,
Seberapa jernihnya hatimu,

Tetap saja,
Kamu adalah Manusia
Pikirkan tentang dirimu juga
Dirimu yang juga butuh kehangatan dari sesamamu

You must decide ..
You must choose ..
If you not choose one,
It is your choice ..

Saturday, August 29, 2015

Siklus Hidup Manusia (Once Through Process)



Hidup manusia di dunia, bisa dikatakan sebagai satu siklus yang irreversible, tidak dapat kembali ke kondisi awal. Orang yang sudah dewasa tak bisa kembali ke wujud anak-anak. Orang yang ingin kembali ke masa lalu pun rasanya tidak mungkin. Walaupun teori fisika memungkinkan perjalanan ke masa lalu, namun untuk mengimplementasikan teori tersebut tentu butuh persyaratan yang hampir mustahil untuk dilakukan.

Hidup itu ilusi. Ilusi dalam arti yaitu, yang kita rasa sebagai realita, tidak lain hanyalah ilusi belaka. Kita melakukan aktivitas sehari-hari, makan, berinteraksi, bekerja, yah itu hanyalah sensasi belaka. Jika dijabarkan lebih rinci tentang mekanisme sensasi dalam diri manusia, apa yang kita lihat, rasakan, dengar, semata-mata hanyalah hasil inputan dari panca indra yang kita miliki. Dengan mata, kita bisa melihat kenyataan. Padahal sebenarnya kalau ditelaah lagi, kita menerima kilapan pantulan foton, kemudian terdeteksi oleh mata, dan diproses oleh otak kita, dan menghasilkan 'sensasi' penglihatan berupa refleksi dari benda-benda yang tersinari oleh cahaya.

Misalkan begini yah, seandainya kita ditambahkan satu indra lagi, katakanlah indra tersebut mampu mengolah input berupa pancaran gelombang tidak terdefinisikan. Kira-kira, sensasi apa yang kita akan rasakan?

Atau begini, misalkan di dalam hidup kita, di dalam sistem kehidupan ini, makhluk hidup tidak mengenal adanya indra pendengaran. Apakah kita masih bisa hidup normal? Apakah kita merasa ada yang kurang dalam hidup, ataukah malah tidak merasakan kekurangan apapun? Mungkin lebih logis, makhluk hidup tersebut tidak merasa kesulitan dalam hidup, karena yaa memang mereka tidak mengenal sistem frekuensi suara dll, karena memang mereka tidak mempunyai indra tersebut. Bisa jadi frekuensi suara tersebut setiap hari lalu lalang di hadapan mereka, namun mereka tidak menyadarinya, dan sama sekali tidak mempermasalahkannya. Toh memang mereka tidak membutuhkannya.

Got it?

Bisa disimpulkan secara singkat, realita kita.. yaa apapun yang masuk ke segala indra yang kita punya. Realita, yang kita sangka absolut, ternyata amat sangat relatif. Seperti kata mbah einstein yang intinya Berbeda Pengamat, Berbeda Realita yang dialaminya.

Oia, balik lagi nih ke topik judul kita, Siklus Hidup Manusia.
Dimulai dari pertama kali mencicipi segarnya oksigen di dunia, perlahan memperhatikan lingkungan sekitar, lalu menirukan apa yang dilihat dan didengarnya. Beranjak anak-anak, mulai memperhatikan sistem kehidupan, menjalani hidup dengan riang, gembira, tanpa beban. Mulai belajar apa yang boleh dan tidak boleh, sesuai dengan asumsi sendiri dan didikan dari lingkungan. Menginjak remaja, mulai mempertanyakan hidup, mempermasalahkan apapun yang dirasa tidak ideal, emosi liar, tidak cermat dalam mengambil keputusan. Mulai dewasa, perlahan memahami arti hidup, makna dari suatu kejadian, mulai introspeksi, walau kadang khilaf dengan mengulangi kesalahan yang sama. Hingga pada akhirnya menjelang akhir hayat, mulai merenungi masa hidupnya dari masa muda hingga masa tuanya. Di titik ini mulai lah rasa penyesalan dan rasa kebanggaan bercampur aduk melihat rekaman pengalaman hidup di memori. Hingga pada akhirnya meninggalkan dunia selama-lamanya. Keluarga dan rekan sejawat tersedu melepaskan kepergian orang yang dikenalnya. Sehari, dua hari, satu minggu, perlahan semuanya kembali ke kehidupan masing-masing. Rekan yang dahulu menangisinya, kini mulai asik dengan candaan khas senja diiringi kopi hitam panas. Istrinya, yang merasa kesepian ditinggal mati, dan kebetulan telah habis masa iddahnya, mulai menjajaki hubungan baru dengan lelaki lain. Harta yang telah diraihnya selama masa hidupnya, telah habis terbagi sebagai harta warisan sesuai panduan yang tercantum di Al-Quran. Habislah sudah cerita manusia.

Jadi, jika siklus hidup manusia memang begitu adanya, tujuan akhir hidup kita sebagai manusia sebenarnya apa?

Friday, August 14, 2015

Suka Duka Pekerja Shift



Wahahahaha
Ada laki-laki ada perempuan. Ada hitam ada putih. Ada terang ada gelap. Begitupula dengan suka dan duka. Ada suka ada duka. Itulah bahagia (ceileehh)

Pengalaman saya sebagai pekerja shift, sukanya jadi pekerja shift.
- Gajinya lebih gede coy. Dapat premi shift, terus juga kalo misalkan pas kebetulan ketika kita masuk shift ternyata di tanggal merah, dihitung lembur coy.
- Liburnya bisa pas saat weekday. Naah, enaknya yaa pas kita liburan ke tempat wisata, ga pake ngantri dan penuh coy, kan orang-orang pada lagi sibuk kerja.


Duka shift
-Capek. Tidur gak teratur.
-Walau lagi libur tapi kayak ga libur. maksudnya yaa pas lagi libur ya dipake buat tidur, capek soalnya.
-Nah, kadang sedih juga kalo misalkan idul fitri atau hari besar lainnya. Disaat orang lain libur kita harus masuk kerja
-Mau ngelanjutin kuliah sambil kerja ya susah susah gampang. butuh effort lebih

Hahaha, mungkin itu aja sih, masih banyak sebenernya, tapi saya mau tidur dulu nih, walau lagi off tapi ya bawaannya pengen tidur mulu :P

Wednesday, August 12, 2015

Mengenal Avoidant Personality Disorder (AvPD)



Para pembaca yang budiman . . (ah elah serius amat sih)
haha okedeh santai aja yak.. sekarang sebelum berangkat kerja shift sore, mau bikin post dikiiiit aja.. bahasannya adalah Avoidant Personality Disorder, gangguan kepribadian "Menghindar"

Mungkin bahasan yang bakal saya sampaikan ini yaa ga bakal detail-detail amat. Biarkan para psikolog menjalankan tugasnya sendiri.

Avoidant, berasal dari kata dasar avoid, yang berarti "Menghindar". nah bisa diartikan secara simpel kalo AvPD itu berarti gangguan kepribadian yang suka menghindar.

Loh kok menghindar? Yap. Para manusia yang terkena AvPD ini cenderung menghindar apabila ada suatu kemungkinan bakal terjadinya interaksi sosial. Maksudnya gini, misalkan Anto berjalan di lorong sekolah, ternyata ada teman yang belum terlalu ia kenal jalan juga di lorong yang sama. Tahu bakalan berpapasan, maka Anto ini secara otomatis dalam pikirannya muncul mode" Fight or Flight" Lawan atau Kabur. Ya. Anto menganggap orang tersebut sebagai threat, atau ancaman bagi dirinya.

Mungkin bagi orang-orang yang bukan AvPD akan menganggap aneh dan tak habis pikir mengapa orang bisa kayak gitu. Namun bagi orang-orang pengidap AvPD, hal tersebut amatlah menyiksa. Sesungguhnya, dalam keinginan terdalam mereka juga membutuhkan interaksi sosial yang hangat dan kuat. Namun apa daya, ketidakmampuan mereka untuk cepat melakukan interaksi sosial yang baru benar-benar membuat tidak berdaya. Ibarat lapar, ingin makan tetapi sulit menelan karena saluran kerongkongannya amat kecil. Tentu menyiksa. Menyiksa karena memang ingin tetapi ketika melakukannya malah seperti terancam. Mungkin seperti itulah analogi dasarnya.

Penyebab AvPD? Bisa karena bawaan kepribadian, introvert lebih mungkin terkena AvPD daripada ekstrovert. Terus juga karena pengalaman pahit dalam interaksi sosial pada masa kecil. Fear of rejection yang tinggi, membuat orang tersebut lebih baik diam daripada membuat interaksi karena takut tidak diacuhkan/tidak dipedulikan.

mungkin sekian aja yak. barangkali ada yang mau ditanyain atau sharing tinggal koment aja dibawah..

Tuesday, August 11, 2015

Peradaban Super Hi-tech Semut Hitam



Semut. Makhluk yang selama ini kita anggap sebagai makhluk kecil. Makhluk yang kelihatannya kerdil, tak berkemampuan, dan tak bisa apa apa selain jalan kesana kemari mencari gula. Tak terlihat sebagai masalah, atau menjadikannya materi perbincangan hangat manusia di kala senggang.

Dan sebagian manusia di dunia ini, yang merasa haus akan pengetahuan, atau memang hasrat keponya sangat tinggi, atau yang tak sengaja mendengarkan materi ini, akan mengetahui betapa hebatnya semut itu menguasai segala keilmuan dan teknologi yang selama ini manusia merasa hanyalah mereka yang bisa menerapkannya. Lihat saja, dari sistem pemerintahan, sistem perbudakan, tata cara peperangan, konstruksi sarang, manajemen pangan, mungkin sebenarnya membuat terpukau manusia yang memperhatikannya. Makhluk sekecil itu, bagaimana bisa mereka mengetahui sistem seperti itu? Dapat ilham darimana mereka?

Pertanyaan di atas bisa kalian jadikan PR, karena postingan ini tidak akan membahas tentang peradaban semut. Ini hanyalah pemikiran khayal dan konyol saya aja sih. Seandainya, kemampuan semut ternyata bertambah satu lagi, yaitu penguasaan termodinamika dan teknik kimia, bagaimana jadinya ya?

Semut-semut pekerja pertama-tama berbaris rapi membentuk barisan panjang dan lebar. Kemudian mereka memperhatikan satu semut yang menjadi engineernya, yang sedang menjelaskan konstruksi sistem boiler, atau penghasil uap/steam yang apabila konstruksi ini berhasil dibangun, maka ini akan mengubah dan merevolusi peradaban semut sebagai makhluk super hi-tech. 

Semut-semut pekerja kemudian membubarkan diri. Mereka mengerjakan apa yang telah disampaikan oleh si semut engineer tadi itu. Mereka sudah tau apa saja yang harus mereka bawa. Bukan lagi gula, atau makanan lainnya, kali ini, demi sebuah revolusi peradaban semut, mereka membawa material yang masuk kriteria sang engineer tadi. Tahan rembesan air, keras, kuat, dan non-organik. 

Tiga hari telah berjalan, para semut pekerja ini pulang ke sarangnya dengan membawa segala material yang dibutuhkannya. dan dikumpulkan di suatu tempat khusus di bagian sarang. Oia hampir terlewat, ternyata ketika semut-semut pekerja mencari material, sebagian semut yang lain membangun 'pondasi' untuk persiapan tempat pembangunan pabrik semut tersebut. Pondasi yang dimaksud itu seperti... hmm... jadi bayangkan ada botol air mineral, nah mereka membangun sarang, dengan ruangan kosong membentuk seperti botol air mineral tersebut. 

Inilah saatnya untuk mulai pembangunan. Semut mulai memasang material keras, dan permukaan yang luas ke dinding dinding pondasi yang sudah dibangun tadi. Kemudian dari bawah semut memasang saluran-saluran dengan sangat cermat, seperti terukur seakan-akan mereka mempunyai satuan senti versi mereka sendiri, bedanya, mereka melakukan itu secara naluri. 

dan akhirnyaaa.... jadilah sudah konstruksi maha karya semut tersebut. Tinggal start up pabriknya saja. Para operator yang terdiri dari kalangan semut sudah stand by. Mereka menggunakan sistem komunikasi yang entah bagaimana caranya bisa saling bertukar informasi dari jarak yang jauh bagi semut itu sendiri (perbandingan semut dengan manusia tentu beda ya). dan setelah sibuk memutar kerangan sana-sini, diikuti oleh Standard Operasional Procedure yang diikuti, maka jadilaah . . Semut kini mampu menghasilkan energi uap!

Hahaha... ini hanyalah cerita fiksi dari saya aja sih,. Suka kebayang kalo pas lagi kerja di kilang, kadang kita itu pas lagi di kilang, serasa kerdil, di tengah-tengah menara distilasi, reaktor, regenrator, fin-fan yang tinggi-tinggi, pompa dan kompresor yang besar segede gaban. Kalo diandaikan sih, malaikat yang melihat dari langit kita lagi sibuk2nya di kilang sama aja kayak kita ngeliat semut-semut ngerubungin cup bekas teh gelas yang berserakan diantara sampah-sampah lain yang bertaburan.

Monday, August 10, 2015

Pencapaian Besar Terdiri dari Kumpulan dari Pencapaian-Pencapaian Kecil



Mendadak saya merasa bosan. Yap, BOSAN!!!

Saya merasa bosan, tetapi saya tidak tahu apa yang membuat saya bosan. Saya ingin menghilangkan rasa bosan tapi nggak tahu gimana caranya. Setelah dirasa-rasa, dan dipikir-pikir kok kenapa hidup gue tuh bosenin amat, eng ing eng.. ternyata jawaban dari rasa penasaran saya akan penyebab bosan adalahhh...... Ternyata gue gak punya tujuan yang ingin dikejar...

Pantas saja saya  merasa bosan. Pas diperhatiin, ternyata hidup saya ya segitu gitu ajah. Lulus Diploma-3 sebulan yang lalu, dan udah 11 Hari terhitung status ktp saya berubah dari "pelajar/mahasiswa" menjadi "karyawan", bikin saya lupa pada diri saya sebenernya. Loh kok bisa??? Kalo dipikir-pikir, waktu saya SMA, saya menetapkan tujuan ingin masuk kuliah favorit. Ya efeknya semangat belajar waktu SMA (sedikit) meningkat. Dan bisa ditebak, tujuan saya masuk kuliah favorit sedikit meleset pemirsah.. yang awalnya ngebet pengen masuk ITB, apa daya harus rela tersingkir. Tapi saya mendapatkan beasiswa D-3 di salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan, yang sekarang konon katanya istilahnya mau "Go Public" alias dibuka untuk umum, layaknya Perguruan Tinggi pada umumnya. Tentu saya harus mensyukurinya, terlebih orang tua saya bahagia saya bisa mendapatkan beasiswa disana. 

Sedikit dari cerita curcol tadi, keliatan kan impact dari "Menetapkan Tujuan"? YA! Ada sesuatu yang sedang kita upayakan. Dan selidik punya selidik, ga punya tujuan yaa sama aja kayak mayat berjalan.. ya gitu lahya.. Dan Bismillah, saya menetapkan tujuan untuk Mendapatkan Beasiswa S-2 jurusan Teknik Energi Baru Terbarukan di Jerman pada Tahun 2022. Aamiin..

Mendingan jalan kaki menuju negeri impian walau luar biasa letih, daripada naik pesawat hanya mengitari dunia impian dan tak pernah mendarat. 

Sunday, August 9, 2015

Komunikasi yang terpenting . . .



Pekerjaan menjadi operator kilang minyak memang bisa dibilang pekerjaan yang spesifik, atau juga jarang ada di pekerjaan masyarakat pada umumnya. Tugas para operator ialah menjaga agar kilang tetap berada pada kondisi operasi yang diharapkan, dan juga sebagai juru atur apabila terdapat perubahan kondisi operasi.

Dalam prakteknya, operator lapangan bertugas untuk melakukan safety patrol, mengecek keadaan peralatan seperti lube oil dalam pompa, kompresor, log sheet equipment, dll. Operator juga dituntut untuk bekerja tanggap, karena seringkali operator sebagai 'kepanjangan tangan' dari Panelman. Panelman memberikan instruksi lewat Handy-Talkie (HT) yang kemudian operator sebagai pelaksana tugasnya.

Nah, disinilah letak komunikasi itu amatlah penting. Saya ketika menjalani hari ke-3 saya sebagai operator lapangan, bisa dibilang merasa kepayahan dalam memperhatikan orderan dari Panelman via HT tersebut. Saya memang tidak terbiasa melakukan komunikasi se-intensif seperti dalam pekerjaan ini. Saya tipikal pendiam, jarang berbicara. Yap, mungkin inilah kekurangan saya, dan saya harus segera memperbaikinya.

Banyak hal yang saya rasa itu harus diperbaiki, berbekal pengamatan lingkungan dan beberapa feedback dari senior saya di pekerjaan. Cara saya berbicara, saya ketika ngomong, itu seperti menahan agar suara itu tidak keluar. Alhasil suara yang terdengar seperti ragu ragu. Hal ini tentu saja menjadi penghalang saya ketika saya ingin mengakrabkan diri dalam suasana dan lingkungan baru. Karena jika saya seperti itu, menunjukkan saya adalah orang yang tertutup. Yap, bahasa tubuh memang merupakan sarana komunikasi paling efektif dibandingkan hanya perkataan verbal semata.

Yah, walaupun berat, semoga saya bisa mengubah diri saya menjadi lebih baik... Aamiin

Saturday, August 8, 2015

Ternyata cari Nafkah itu Nggak Mudah : Rasanya Shift Malam



Bekerja sebagai operator di lingkungan RU VI Balongan tentunya memiliki rasa kebanggaan tersendiri. FYI, penyangga utama pemenuhan kebutuhan BBM untuk daerah DKI Jakarta adalah dari RU VI Balongan. Maka dari itu, kilang ini juga biasa disebut sebagai 'Kilang Selebritis'. Selalu diawasi oleh para petinggi, karena ternyata kilang RU VI menghasilkan margin keuntungan yang paling besar dibandingkan kilang-kilang minyak lain yang ada di Indonesia. Pantes aja dibilang kilang selebritis..

Mungkin di post ini saya bakalan nge-share pengalaman Shift Malam. Hari ini, udah 2 Hari saya masuk malam. Jadi, kalo di kilang tempat saya bekerja, kegiatan operasi dilaksanakan selama 24 Jam non-stop, kecuali pas lagi Turn Around/Perbaikan major. Yaiyalah, jangankan disuruh berhenti beroperasi, kalo misalkan produksi lagi terganggu nih, mungkin karena equipment ada yang terkena sambaran petir, wah itu dari Direksi sampai Kepala Negara bisa aja tuh langsung calling ke RU VI Balongan karena satu, margin keuntungan yang didapat bisa menurun, dan kedua yang terpenting, suplai BBM ke DKI Jakarta bisa bisa menjadi terganggu. Nah loh bayangin coba kalo pekerja pertamina di kilang pada mogok kerja, kayak sekarang aja nih kan dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak keras kepemilikan Pertamina hanya 70% Blok Mahakam. Pokok'e kudu 100% Indonesia! Naah, makanya jangan anggap remeh kami para front-liner unit bisnis Pertamina ini.

Shift terbagi menjadi 3 Waktu, yaitu Shift Pagi (08.00-16.00),  Shift Sore (16.00-00.00), dan Shift Malam (00.00-08.00). Untuk hari kerja shift digunakan pola 3-1. 3 hari kerja 1 hari off. Setelah off masuk kerja lagi 3 hari tapi waktu shiftnya bergeser. Urutannya Pagi -> Malam -> Sore. Sebenarnya waktu shift kayak gitu nggak mengikat, itu untuk RU VI ya. Kadang ada juga pabrik pake sistem 5-2, 5 hari kerja 2 hari off. ada juga yang 2-1 dengan 12 jam kerja per hari. Lebih disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan sih..

Naah karena saya baru kerja 2 hari di lapangan, eng ing eng saya udah harus masuk shift malam. Strategi harus dipikirkan secara matang biar nanti pas shift malam nggak LOYO. Iyalah wong kerja aja belum, ini udah loyo duluan, senior bisa saja meremehkan kita. Pantang diremehkan ada di dalam kehidupan saya, karena jika sudah diremehkan, pertanda kita tak bisa mengemban tanggung jawab yang udah diberikan *ceileeh.

Strategi yang saya terapkan adalah: tidur 2 jam sebelum berangkat. jadi saya tidur dulu tuh jam setengah 8 malem, bangun lagi jam setengah 10 malem. Hahaha, pas berangkat ngerasa mantap nih badan, walaupun ada rasa kantuk tapi energi bisa lah dipakek. Berangkat deh jam 11 malam, ketika tetangga-tetangga lain lagi nyenyak tidur, ini malah baru mulai kerja. Tapi hal tersebut tentu ngga boleh jadi alasan untuk mengeluh. Ini adalah tugas negara yang dipercayakan kepada saya, dan saya harus bisa mempertanggungjawabkannya!! *halaaahh. Pas mau berangkat salim dulu sama ibu bapak. Khusus ibu waktu pertama masuk kerja sampe nungguin nggak tidur buat nganter sampe depan pintu gerbang. Memang kasih orang tua terutama ibu tak bisa tergantikan oleh apapun..

nyambung lagi yak, laper nih baru bangun tidur abis shift malem.

Friday, August 7, 2015

Ternyata Cari Nafkah itu Nggak Mudah



Selamat datang kawan sebelumnya di blog saya ini yang sederhana. Ini adalah post pertama saya di dalam blog khusus untuk cerita keseharian saya. Sebenarnya saya juga sering buat tulisan di Kaskus, namun tulisan tersebut berkutat pada tema Psikologi, dan juga analisis tentang kejadian yang terjadi di sekitar kita. Okesip.. mungkin untuk perkenalan yang lebih dalam lagi, bisa sambil berjalan yah..

Tadi malam, adalah hari pertama saya bekerja. Saya bekerja sebagai operator di kilang minyak, dimana produknya sebagai tulang punggung utama dalam menyangga jalannya kehidupan di ibu kota kita. Yap, dialah Refinery Unit VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Ketika pulang shift malam, naik bus shift, sambil memandang orang-orang dan masyarakat sekitar berlalu lalang untuk memulai aktivitas di pagi yang cerah, sedangkan kami malah baru selesai bertugas dan beristirahat di waktu siang demi mempersiapkan tenaga dan energi untuk malam selanjutnya. Pekerjaan yang bisa dibilang melawan kodrat manusia.

Ya, sebagai pekerja Pertamina yang baru diangkat, otomatis tanggung jawab yang ada di pundak saya bertambah besar. Tanggung jawab yang sebelumnya ketika menjadi mahasiswa, 'sebatas' mengerjakan tugas dari dosen, praktikum, demi tujuan akhir yaitu Wisuda. Berat-beratnya pas kuliah yaa paling menjelang tugas akhir dan sidang.

Dan segala beban yang ditanggung pada saat kuliah, ternyata tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan saat kita bekerja.

(bersambung)